Karena ditempat gw banyak yang setuju bahwa meriam buatan gw ini jauh lebih keras daripada buatan mereka dan banyaknya pula pertanyaan apa rahasia kok suaranya bisa lebih keras padahal secara kontruksi sama saja tapi hasil suaranya berbeda.
Karena butuh penjelasan panjang untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini w akan menjelaskan semuanya apa rahasianya semoga bisa dipraktekkan dan dibuktikan sendiri hasilnya seperti apa. Oke langsung saja ke inti pembahasan nya.
1. Kontruksi Saringan
Bagian ini bisa dibilang salah satu faktor penting yang mempengaruhi keras tidaknya meriam yang dibuat. Setelah bereksperimen dengan 2 model saringan. Akhirnya gw menemukan saringan yang menurut gw paling keras suaranya yaitu dengan menggunakan paku besar tetapi lubang paku nya jangan terlalu banyak.
Model saringan seperti ini sudah gw buktikan sendiri suaranya lebih keras daripada model yang terlalu banyak lubang paku. Tapi jika menggunakan saringan model seperti ini, pastikan sambungan setiap kaleng harus benar-benar sangat kuat karena tekanan udara nya sangat tinggi akibat kurangnya lubang paku untuk keluarnya udara. Tetapi dengan tekanan tinggi tersebutlah akhirnya suara yang dihasilkan sangat keras.
Untuk jumlah saringan, gw biasanya menggunakan 4-5 saringan. Pastikan sambungan pada kaleng yang terdapat saringan harus benar-benar sangat kuat karena dibagian inilah tekanan sangat tinggi terjadi.
2. Kepala Meriam
Awalnya gw menyepelekan bagian ini karena hanya tempat untuk menyemprotkan spiritus saja. Tapi ternyata setelah bereksperimen dengan 2 model kepala meriam ini hasilnya jauh berbeda. Kepala meriam ini mempengaruhi inisiasi atau perapian saat kita menekan pematik.
Usahakan bentuk kepala meriam harus seperti gambar diatas. Karena jika kepala meriam terlalu bulat, inisiasi saat menekan pematik akan sulit yang mengakibatkan meriam sulit menyala. Tetapi jika kepala meriam sama seperti gambar, sekali tekan pematik meriam langsung duar menyala tanpa perlu tekan pematik terus menerus.
3. Sambungan Tiap Kaleng
Seperti gw sebut di point pertama sambungan ini sangat penting dan harus menjadi prioritas utama dalam membuat meriam spiritus. Selain agar meriam lebih awet dan tidak sering lepas, sambungan juga merupakan bagian penting untuk keamanan kita saat bermain meriam ini (ingat saefty first guys!).
Untuk membuat sambungan yang kuat. Minimal gunakan Lem Korea di tiap sambungan dan botol air sebagai perekat. Akan lebih bagus menggunakan Lem Besi yang bisa dibeli di bengkel itu lebih bagus.
4. Gunakan Gagang Agar Lebih Aman
Gw benar-benar sangat tidak menyarankan memainkan meriam ini tanpa gagang! Karena sambungan bisa lepas kapan saja akibat terkikis oleh tekanan yang sangat tinggi. Malah terkadang gw pernah mengalami kepala meriam sampai hancur saking kerasnya meriam ini, gak kebayang kan jika pematik disimpan di tutup botolnya dan terkena tangan? Ngeri!
So, menurut gw gagang atau pegangan meriam ini sangat penting banget. Cara membuat nya sangat mudah dan bisa menyesuaikan gaya sendiri sebenarnya. Yang penting tahu cara menyambung pematik nya dengan kabel.
Dengan adanya gagang, permainan ini jauh lebih aman daripada tanpa gagang. Ingat ya permainan ini sangat berbahaya! Jadi, pastikan keselamatan dan keamanan harus jadi nomor satu!
Untuk banyaknya kaleng yang digunakan. Gw biasanya menggunakan 5 saringan dan 6 kaleng kopong di depan nya. Jadi total 11 kaleng. Semakin banyak kopong maka suara yang dihasilkan lebih keras dan bulat karena ruang kopong ini ibarat body kopong gitar sebagai ruang resonansi nya.
Sedikit berbagi pengalaman. Saat gw melakukan eksperimen menggunakan 2 model saringan yang berbeda tadi, jumlah saringan dan kopong tetap sama yaitu saringan 5 dan kopong 6. Tetapi saat dinyalakan berbarengan, saringan model paku besar dan tidak terlalu banyak lubang paku suaranya paling juara daripada saringan yang terlalu banyak lubang paku. Gw kira ini point sangat penting dan rahasianya kenapa ada meriam yang suaranya berbeda padahal banyaknya saringan dan kopong nya sama.
Kemudian masalah kepala meriam. Gw pernah mengira gw gagal membuat meriam karena tidak kunjung bunyi padahal sudah disemprot spiritus beberapa kali. Gw pikir karena terlalu banyak saringan. Tapi setelah gw bakar lagi kepala meriam sedikit diatas kompor sampai membentuk seperti gambar diatas. Gw test kembali itu meriam dan akhirnya bunyi juga! That's why, ternyata bagian kepala meriam ini sangat penting sekali untuk perapian dan inisiasi seperti gw jelaskan sebelumnya.
Selebihnya masalah sambungan dan gagang tidak mempengaruhi suara meriam ini.
Oke gw rasa segitu aja rahasianya. Sebenarnya rahasianya itu hanya point 1 sampai 2 saja. Point setelahnya mungkin kalian memiliki gaya tersendiri dalam membuat pengamanan meriam nya.
Artikel ini bakal jadi artikel yang upgradeable karena pastinya akan selalu ada perbaikan-perbaikan kecil agar permainan ini semakin seru tetapi semakin aman pula.
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan komentar dibawah ya.
Update 2024!
Oke ramadhan tahun 2024 ini kita kembali meramaikan permainan ini setelah sebelumnya 2023 kurang terlalu ramai. Jadi hari ini tanggal 23 Maret 2024 sekitar jam 21:00 gw membuat meriam baru lagi. Tapi kali ini ada beberapa penyesuaian dan teknik baru yg akhirnya menghasilkan suara yg menurut gw jauh lebih baik daripada meriam tahun 2022 lalu.
1. Sambungan Terbaru
Jika tahun lalu sambungan menggunakan lem korea dan kapas sebagai pelengkapnya. Kali ini kapas diganti dengan kain bekas yg secara logika harusnya daya cengkram jauh lebih kuat. Hal ini akan membuat meriam akan jauh lebih awet dan meminimalisir kebocoran (ingat kasus bambu retak dulu, saat ada sedikit saja kebocoran maka suara akan sedikit berkurang).
2. Saringan Sedikit Penyesuaian
Untuk lubang dan paku yg digunakan sebenarnya masih sama. Hanya saja kali ini ada beberapa penyesuaian yg kemungkinan sedikit berpengaruh terhadap suara yg dihasilkan.
Jika tahun lalu menggunakan 2 kaleng besar yaitu sardine dan kaleng susu yg agak tinggi. Kali ini kaleng besar hanya 1 saja yaitu hanya kaleng sardine. Jadi kali ini urutannya seperti ini:
Kaleng susu kecil
Kaleng sardine
Kaleng susu kecil
Kaleng susu kecil
3. Lubang Tengah Saringan dan Ujung Kabel Pematik
Kali ini gw ingin menarik perkataan gw sebelumnya dimana kepala meriam itu berpengaruh ke perapian atau inisiasi. Tapi ternyata desain kepala yg agak bulat seperti ini pun bagus juga untuk inisiasi nya. Ini berarti ada faktor lain jika meriam sering ngadat dan sulit menyala saat pematik ditekan. Salah satunya mungkin karena lubang tengah saringan yg kurang bulat atau ujung kabel pematik yg terlalu berdekatan.
Jadi di model kali ini gw menggunakan kepala meriam yg lebih bulat, kemudian lubang tengah saringan itu agak gw putar-putar sedikit menggunakan tang tujuan awalnya agar tidak tajam aja pinggirnya, tapi apakah ini ngaruh ke inisiasi? Soalnya meriam jadi tek duar tanpa ngadat sulit menyala. Terakhir ujung kabel agak diganjal sedikit menggunakan karet ditengahnya agar jarak antar kabel sedikit lebih jauh untuk membuat percikan listrik lebih besar.
Sejauh ini gw masih bingung sebenarnya yg membuat meriam ini ngadat apakah karena jenis kepala meriam, ujung kabel, atau lubang tengah saringan? Masih harus banyak membuat dan bereksperimen lagi untuk menjawabnya.
4. Pematik Diberi Pengganjal Agar Tidak Sering Lepas
Belakangan ini masalah yg sering dirasakan saat bermain meriam ini salah satunya pematik sering lepas dari tempatnya. Ini sebenarnya tidak terlalu penting tapi cukup merepotkan juga jika ingin menyalakan meriam tapi harus membenarkan pematiknya dulu karena lepas. Biasanya meriam akan lebih pelan karena mungkin spirtus sudah menguap duluan jika tidak segera dinyalakan.
5. Kaleng Bekas dan Berkarat
Jadi meriam ini sebenarnya hanya modifikasi dari meriam tahun 2022 lalu yg sudah agak usang, jadi beberapa kaleng dan saringan ada yg sudah berkarat. Gw sendiri sebenarnya masih bingung apakah kaleng berkat ini ngaruh ke suara meriam? Jika iya, akan cukup merepotkan juga masa iya tiap ingin membuat meriam harus menggunakan kaleng campuran kaleng baru dan yg sudah berkarat?
Jadi untuk saringan disini gw hanya menggunakan 4 saringan. 2 saringan dari kaleng yg baru, 1 saringan dari kaleng sardine bekas meriam tahun lalu (yg gw agak paku lagi lubangnya), dan 1 lagi kaleng susu dari meriam lama juga. Untuk kopong nya gw menggunakan kopong dari meriam yg lama yg tentunya sudah sangat berkarat. Sambungan ke kopong gw tidak lapisi botol lagi karena gw pikir tidak akan lepas karena menggunakan lem korea dan kain bekas.
6. Titik Jenuh
Satu hal yg harus disadari bahwa meriam ini ternyata memiliki titik jenuh. Disaat meriam sidah beberapa kali dinyalakan, akan ada saatnya suaranya akan mulai berkurang karena sudah mencapai titik jenuh. Titik jenuh adalah kondisi dimana meriam sudah terlalu basah dengan spirtus atau istilahnya banjir dan mengembun yg membuat kemampuannya untuk menghasilkan suara yg keras mulai berkurang. Jika sudah seperti ini, maka meriam harus didiamkan dulu agar kering.
7. Jumlah Semprotan
Ini adalah salah satu momen ter epic tahun ini. Meriam kali ini entah kenapa hanya dengan 5 seprot saja suaranya sudah sangat keras. Jika meriam tahun lalu membutuhkan setidaknya 15 semprotan untuk menghasilkan suara yg sama. Untuk suara pemanasan nya pun meriam kali ini sudah lumayan keras dibandingkan meriam tahun lalu suaranya hanya berbunyi blup saja saat pertamakali dimainkan.
Tapi untuk titik maksimalnya belum dicoba apakah meriam ini akan kuat jika disemprot 15 kali? Ataukah hanya akan rusak dan kepalanya lepas seperti kasus tahun lalu? Belum dicoba!
Oh iya meriam ini ternyata ada batas maksimal semprotan, saat menyemprotkan spirtus terlalu banyak dari batas suaranya malah akan pelan dan hanya buang-buang spirtus. Jadi saat menemukan momen 5 semprot saja sudah keras, itu sama saja menghemat pengeluaran untuk beli spirtus kan?
Oke segitu saja untuk meriam tahun 2024 ini. BTW ini hari ke 13 Ramadhan saat tulisan ini dibuat, so hopefully momen kali ini lebih seru dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dokumentasi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar